Sabtu, 14 Mei 2011

Terbang

Pada langit yang rona padam

Matahari berkesiap hanyut sebab petang kan hilang

Ada burung-burung mengepak sayap

Terbang membujur, melintang, kadang menyilang

Memburu sangkar usang di ranting-ranting



Di bawahnya ada aku terpekur diam

Menatap langit-langit yang kian sesak

Asap-asap menggelap menyemai kalap

Sedang yang lain meratap-ratap

Mungkin nanti aku mati pengap



Inginku pinjam sayap-sayap unggas

Untuk melayang-layang mengeruk angkasa

Menganyam namaku dengannya

Sampai pendulum waktu enyah berdetak

Kaku tak punya daya



Sampainya aku pada lapisan galaksi

Kan ku minta mikail jatuhkan air

Mengirim bulir-bulir yang menjelma dalam hujan

Menyisir keluh jutaan manusia

Untuk meredam amarah



Pada lapisan langit tertinggi

Aku meluncur kembali ke bumi

Di bawah rintik hujan yang mesra

Berbisik di telinganya: ku tunggu kau di surga

Sudah siap sebuah singgasana

Di relung jiwa yang berikar cinta sore itu

Tujuh cahaya lagi ku jemput kau

di atas rumput-rumput hijau basah





.L.H.

Bintara, 14 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar