Jumat, 18 Maret 2011

Fujiyama

Mentari masih setia pada sendu awan pucat
Menyapa daun-daun bergoyang di tepi sungai kering
Sesekali warnanya merona lalu gugur
Lalu merayu tulip yang hendak layu diam memudar

Padahal, langit rautkan kesedihan arak awan pasi
Biarkan hari bersandar pada kokohnya gunung-gunung salju
Sebab sakura hanyut dalam kengkuhan samudera
Sepucukpun tak lagi tampak

Dunia berkabung,
matahari timur semakin menyipit sembab
Samurai yang tak lagi bergelora pada pucak Fujiyama
Kita: berduka dan berdo'a

:untuk sahabat dan saudara kita di negeri fujiyama:

Bekasi, 12 Maret 2011
-LH-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar